Cerpen…Buat Dinda….
Lengkingan suara momot memecah konsentrasi belajarku, perlahan kuraih sikecil biru metallic pemberian oma saat ultahku yang ke-20. “Ya.. Assalamu’alaikum, ini siapa ya?tanyaku saat kulihat ada nomor baru yang tertera dilayar momot. ”Wa’alaikum salam ,ini kak muthi dek, bisa kakak minta tolong?jagain si hani ama haris , kakak mo ada acara di DPD, dirumah lagi ngak ada orang, rara lagi ngak ada kegiatan khan?, sahut suara disebrang
“Assalamu’alaikum, ucapku di depan pintu, setelah ku masuki pekarangan rumah kak Muthi yang asri. Sungguh sentuhan tangan Kak Muthi bisa membuat pekarangan ini menjadi apik, dan indah , dijamin deh nga bakalan bikin jemu setiap mata yang memandangnya.. beruntung skali ya, Mas Imam suami Kak Muthi, pikirku… “Wa’alaikumusalam warohmatullahi wabarokatuh, sahut suara lembut milik Kak Muthi, oh dek rara dah nyampe yaa, silahkan masuk dek… nih agak dikit berantakan nih. Tadi si Hisyam, Haris dan Hani main coret-coretan, klo udah main ya kayak ginilah hasilnya… cerita Kak Muthi..”Oh ya dek, kebetulan tadi si Hani habis main dia mimic dan akhirnya ketiduran, abangnya juga habis kecapekan yaa, dah pad aketiduran nih… tapi kakak ngak mungkin ninggalin mereka berdua aja dirumah, jadi kakak minta tolog rara, tungguin mereka yaa, klo seandainya mereka bangun, biasanya pada minta dibuatin susu, nih susunya dah kakak sediain, tinggal tuang air panas aja… ya dek.. kakak tinggal dulu ya.. makasih banyak atas bantuannya, insya allah kakak sekitar pukul limaan sore dah pulang, …ucap kakak sembari berjalan menuju pintu. Dek rara, klo mau apa-apa ambil sendiri aja yaa, anggap aja rumah sendiri tambah Kak Muthi dengan tersenyum sambil menutup pintu. “OK kakak pergi dulu ..assalamu;alaikm”. “Wa’alaikum salam warohmatullahi wabarokatuh , jawabku.
Kuedarkan pandangan ke ruangan tamu kak Muthi, “hmm…mo’ ngapain ya, gumamku..dedek balita pada bobok, so aku ngerjain yang lain aja deh…
Perlahan mataku menelusuri judul –judul buku tebal ini, hingga kujatuhkan pilihan pada buku bersampul hijau dengan tulisan tamasya ke surga, wah tulisannya menarik sekali bikin hati bertanya-tanya…seperti apa yaa surga yang diceritakan dalam buku ini, cause surga merupakan suatu yang selalu bikin hati bahagia dan buncah jika mendengarnya. Hmm…wah iindah sekali Ibnul Qoyyim menggambarkan surga yach… tambah semangat aja buat ibadah biar bisa dapatin surga, nga Cuma kelas ekonomi but pengen yang VIP aja biar bisa puas liat wajah Rasulullah.. YA habibi… misss uu……………….
Yeeeeeeeeeeeeeee…sorry ceritanya bersambung yee…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar